Software Pengadaan Barang Digital


Anda yang pernah atau sedang bekerja di sebuah perusahaan tentu pernah mendengar istilah procurement atau purchase yang artinya pengadaan barang. Perusahaan tentu membutuhkan barang atau jasa dalam jumlah yang sangat banyak, maka seringkali dilakukan pengadaan guna mencukupi kebutuhan tersebut. Procurement merupakan proses yang sangat umum terjadi pada sebuah perusahaan. Memasuki era digital, ada lagi istilah baru yang dikenal dari proses procurement ini, yaitu e-procurement. Sejatinya, keduanya masih mengandung maksud yang sama. Hanya saja, e-procurement dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi masa kini, atau digitalisasi, sehingga bisa membuat proses procurement berjalan lebih efektif dan efisien. E-procurement memungkinkan perusahaan melakukan pengadaan dengan memanfaatkan
software pengadaan barang digital. Dengan demikian, segalanya menjadi otomatis dan real-time.

Untuk memulai sistem e-procurement, sebuah perusahaan membutuhkan dukungan dari beberapa komponen penting. Pertama perangkat keras atau hardware yang merupakan salah satu komponen wajib yang perlu dimiliki perusahaan. Perangkat yang dimiliki sebaiknya mendukung software pengadaan barang digital yang akan digunakan nantinya agar berjalan minim hambatan. Kedua, perangkat lunak atau software yang memadai. Pemilihan software pengadaan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan proses bisnis perusahaan. Ketiga, Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Proses e-procurement akan melalui aktivitas yang cukup banyak, sehingga perlu dukungan SDM dari berbagai departemen dalam perusahaan.

Baca juga : Software Pengadaan Barang Digital: Prinsip Pengadaan Barang Digital

Keempat, pengguna atau penanggung jawab e-procurement. Setidaknya, terdapat dua pekerja atau user yang menjalankan program ini. Keduanya akan bertanggungjawab atas seluruh proses e-procurement yang dijalankan dari awal hingga proses paling akhir. Mengapa diperlukan dua orang? Proses ini akan dijalankan dengan tingkat komplikasi yang tinggi, sehingga tidak cukup satu user saja yang menjalankan program. Komponen terakhir, yaitu infrastruktur perusahaan, mulai dari kebijakan, proses berjalannya bisnis, hingga tata kelola. Kelihatannya mungkin sepele, namun komponen ini diperlukan pada proses e-procurement. Sebab, hal ini akan mempengaruhi proses jalannya pengadaan barang yang seluruhnya dikumpulkan pada software pengadaan barang digital.

Comments

Popular posts from this blog

Jajanan Unik Oleh Oleh Khas Pekanbaru

Mempercantik Interior dengan Jok Mobil